LABUHANBATURAYA.COM- Mereka menikah’ 25 Des 1964 , tanpa proses Ta’aruf ataupun Pacaran istilah anak remaja kekinian. Ketemu pas di acara akad nikah mereka dan saat bersanding di singgasana Pelaminan.
Alm uak Abd Wahab Hasibuan (abang kandung Alm Papa/Ayahanda Kompak Ra dan Mastuana Sari Sari ) dulu berteman baik dengan Alm Uak Oloan Harahap (Mantan Camat Sei Kanan yg sangat Populer dimasa nya). Alm emak kami kebetulan Boru Tulang kandung uak Oloan Harahap. Dari sinilah cerita sejarah emak dan papa dimulai.
Setelah menikah emak ikut ke tempat Papa bertugas, di dusun Salingsing kecamatan Silangkitang.
Kebetulan Alm Papa saat itu bertugas sebagai Mantri Kesehatan merangkap Kepala BPU (Balai Pengobatan Umum).
Dua setengah tahun berumah tangga , lahirlah buah cinta mereka se orang Puteri yang manis. Putri mereka beri nama Tetty Husnawati.
Seiring waktu Alm papa juga pernah tugas di Dusun Lohsari Desa Perlabian Kecamatan Kampung Rakyat, juga sebagai Mantri Kesehatan.
Di Lohsari, Alm Papa punya teman yg sudah seperti saudara Kandung nama uak Mijan dan Uda Supadi/Sumiyem (orang tua Rudi Kamsari S dan Juliati Siska).
Tahun 1969, dengan tekad bulat pindah Ke Rantau Prapat. Untuk lebih fokus berkarir di dunia politik. Alm papa meyakini dengan menjadi Politikus Ladang Pengabdian kepada Masyarakat lebih luas dan ini dibuktikan nya di kemudian hari.
Di Politik, Alm papa memilih Golkar sebagai Kenderaan Politik nya tuk menjadi Anggota DPRD Kabupaten.
Alhamdulillah, tahun 1971, Alm Papa duduk tuk Pertama kali sebagai Anggota DPRD Labuhanbatu di usia yang masih terbilang muda saat itu, yakni usia 28 Tahun (Lahir 1 Mei 1943).
Di Ormas Alm papa ikut di MKGR pimpinan bapak RH Soegandi (Pusat) dan Haji Mas Sukardi (Sumut). Dari Tahun 1984 – 1999 Alm Papa memimpin Organisasi MKGR Labuhanbatu.
Di organisasi lain nya Alm Papa walaupun beliau suku Batak, beliau ikut mendirikan Paguyuban Pujakesuma Labuhanbatu bersama Alm Letnan Sirad dan tokoh Jawa Lain nya . Dan duduk sebagai Sekretaris BKKJ (Badan Kordinasi Kesenian Jawa) Labuhanbatu.
Dari Tahun 1971 – 1982 Alm Papa duduk sebagai Anggota DPRD Labuhanbatu.
Di Organisasi Pekerja, Alm Papa pernah memimpin organisasi FBSI Labuhanbatu kemudian berganti nama SPSI dari Tahun 1984 – 1999.
Di zaman Orde Reformasi Alm Juga pernah memimpin HKTI Labuhanbatu bersama Djafar Siddik Nasution sebagai Sekretaris nya.
Tahun 2010 s/d 2012, Alm Juga pernah memimpin Dewan Pendidikan Labuhanbatu selama lebih kurang 2 (dua) tahun. Cukup singkat memang Alm papa di Dewan Pendidikan, karena Papa dipanggil yang Maha Kuasa Selasa 26 September 2012. Cukup banyak dan berliku, Pengabdian yang sudah di jalani.
Selama beliau duduk sebagai Anggota DPRD, beliau memperjuangkan Anggaran di APBD, untuk membuka Pelebaran jalan dan Pengaspalan dari Sigambal ke Dusun Janji Manahan Kawat.
Dan dari Simpang Ratto Jior ke Hutagodang. Tahun 1986, Alm Papa (Ketua Panitia), Alm Haji Untung Margono bersama Masyarakat Perisai dan sekitar, membangun Permanen Masjid Baitul Muhsinin Rantau Prapat.
Tanpa bersekolah Formal di Pendidikan Agama, disemangati Slogan Alm Raja Inal Siregar yang terkenal saat itu MARSIPATURE HUTANABE, Tahun 1990 bulan Agustus Alm Papa di bantu bang Ustad Azhari Rambe dan Alm bang Rustam Effendi Rambe (orang tua Salmanal Pharisi Rambe, Fauzan Rambe Sumerham), mendirikan Pondok Pesantren Modern Daarul Muhsinin.
Pondok Pesantren Modern Daarul Muhsinin yang berlokasi di Dusun Janji Manahan Kawat Desa Tanjung Siram Kecamatan Bilah Hulu, awalnya didirikan hanya memiliki dua lokal . Satu ruang belajar dan satu untuk Kantor.
Diatas lahan seluas 1/2 Ha. Dan santri sekitar 20 an orang. Seiring waktu, pesantren DM terus berkembang.
Saat ini Pesantren Daarul Muhsinin , telah memiliki, santri lebih kurang 1500 santri, 25 lokal Ruang Belajar, satu kantor dan Luas Lahan lebih kurang 8 Ha . Di lokasi Pesantren Berdiri juga 2 (dua) Bangunan Permanent Asrama Puteri yang megah, bantuan Pemerintah Pusat. Tingkat Pendidikan dimulai dari RA, Mts, MA dan SMK.
Tahun 2013, Pondok Pesantren Modern Daarul Muhsinin mendirikan Pondok Tahfiz Quran.
Alhamdulillah, sudah mewisuda yang hafal 30 Juz. Setelah Alm Papa meninggal, Pengelolaan Pesantren diteruskan oleh generasi kedua anak-anak Alm/Almh orang tua kami.
Dibalik Pria/Suami yg sukses, ada istri yang hebat dibelakang nya.
Emak bukan wanita karir seperti perempuan lain nya. Emak hanya seorang ibu Rumah Tangga biasa. Tanpa embel-embel kesarjanaan. Di organisasi majlis taklim pun emak hanya anggota biasa.
Dari Rahim beliau lahir 10 putra putri yang cantik dan tampan 😀. Dan saat ini berkarir di kehidupan nya masing-sebagai.
Di seharian nya emak menjalankan tugas pokok sebagai istri yang mengabdi penuh pada Suami. Walaupun emak dulu istri anggota DPRD, emak tidak segan-segan berjualan Rujak dan Es cendol di halaman depan rumah, untuk mendukung Ekonomi Keluarga.
Tuk mengirit Pengeluaran kebutuhan dapur, emak juga tidak segan-segan mencari kayu bakar ke Bukit Barisan. Sebagai anak laki-laki tertua, aku sering di ajak emak ke hutan Bukit Barisan mencari Kayu Bakar.
Jiwa sosial emak bgt berkembang, ada yang kemalangan beliau aktif menyisihkan rejeki nya. Begitu juga jika ada tetangga yg pesta perkawinan, emak juga aktif membantu. Tanpa melihat status sosial yang pesta atau status sosial emak sebagai istri tokoh masyarakat saat itu.
Fakir miskin dan anak yatim tidak luput dari perhatian emak. Tidak ada rasa segan dan malu emak, mengangkat/ menjinjing beras sendiri dan menyalurkan nya kepada mereka yang membutuhkan. Kegiatan sosial ini emak lakukan secara sembunyi-sembunyi.
Setelah emak meninggal dunia, kedermawanan emak ini baru kami ketahui dari Jiran tetangga yang pernah dibantunya.
Emak, Papa ……..
Kami merindukan mu. 😭😭😭.
Al Fatihah.
Pengirim
Haris Topan Hasibuan
*Syarat dan Ketentuan Surat Pembaca baca Disclaimer.