Nadhira Azzahra Nasution, Cerpenis Cilik Kandidat Duta Bahasa Dan Budaya Daerah Labuhanbatu Ke Tingkat Nasional
labuhanbaturaya.com- Nadhira Azzahra Nasution, 11, siswi kelas V SD Negeri 10 Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, merupakan salah satu peserta Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festiva
l Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023, yang berlangsung di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Sumatera Utara, Selasa – Sabtu (10 – 14 Januari 2023.
Kegiatan ini, merupakan bagian dari program Revitalisasi Bahasa Daerah, yang dilaksanakan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.
“Nadhira cerpenis cilik, duta bahasa dan budaya daerah Melayu Panai Labuhanbatu, dipersiapkan menuju tingkat nasional, bila memungkinkan sampai internasional,” ucap Plt. Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, Asrol Azis Lubis SE MAP, di wakili Kepala Bidang SD, Eiwan Budi Kuswara.
Katanya, Nadhira merupakan salah satu kandidat duta bahasa dan budaya daerah Melayu Panai asal Kabupaten Labuhanbatu, yang akan mewakili Provinsi Sumatera Utara ke tingkat nasional. Dan bila lolos di tingkat Nasional, kita harapkan bisa pula mewakili Indonesia, ditingkat internasional.
Hal yang sama, disampaikan salah seorang budayawan Melayu Panai Labuhanbatu, Muhammad Zen Nasution. Dia merasa yakin, kalau Nadhira berpeluang besar dikirim Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara ke Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 tingkat Nasional, yang akan berlangsung di Jakarta bulan Februari 2023 mendatang.
Menurut dia, ini didasarkan pengamatan dirinya selaku pendamping Nadhira pada Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 tingkat Sumatera Utara.
“Cerpen yang ditulis Nadhira, dinilai jauh memenuhi kriteria dari cerpenis cilik beberapa daerah di Sumatera Utara. Cerpen yang ditulis Nadhira, benar-benar bermaterikan muatan lokal, dan kental dengan dialeg bahasa daerah Melayu Panai,” ucap Muhammad Zen Nasution.
Dilain pihak, Nadhira Azzahra Nasution, cerpenis cilik di ajang Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 tingkat Sumatera Utara, merasa bersyukur, dirinya dipercaya menjadi peserta Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 tingkat Sumatera Utara, utusan dari Kabupaten Labuhanbatu.
“Banyak pengalaman yang saya dapatkan. Kami diberikan pelatihan menulis cerpen. Mendapat teman dari beberapa daerah. Dan beberapa pengalaman lainnya,” ucap Nadhira.
Adapun judul cerpen yang ditulisnya, yaitu “Ladang Kai (Ladang Kami”. Cerita dalam cerpen ini, sepasang suami isteri bersama dua anaknya, berladang kacang.panjang.
Tanaman kacang panjang itu dimakan “Pelandok (kancil)”. Si petani sempat menjerat dan menangkap Pelandok tersebut. Namun Pelandok itu dilepaskan kembali ke alam bebas.
Karena si petani berkeyakinan, dirinya sebagai manusia, kacang panjang sebagai tumbuhan, maupun Pelandok sebagai hewan. Sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sama-sama punya hak hidup dimuka bumi ini.
Sementara Kepala SD Negeri 10 Rantau Selatan, Maratimbo Harahap mengatakan, Kamis (19/01), pemilihan Nadhira Azzahra Nasution sebagai cerpenis cilik pada kegiatan Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 Sumatera Utara, dilakukan melalui seleksi di sekolah. Mulai dari lingkungan kelas sampai ke tingkat sekolah.
Kemudian katanya, dirinya langsung meminta izin kepada kedua orangtuanya. Barulah Nadhira didaftarkan sebagai peserta ke kegiatan tersebut.
Maratimbo berterima kasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu, yang telah mempercayakan salah seorang anak didiknya ke ajang bergengsi tersebut. “Mudah-mudahan anak didik saya ini, bisa berbuat lebih baik lagi. Manakala Balai Besar Bahasa Sumatera Utara, ke gelaran Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Festival Tunas Bahasa Ibu Tahun 2023 tingkat Nasional di Jakarta,” ucapnya.(BSH).